Beberapa contoh tampilan profil Facebook dengan fitur Timeline, yang dianggap terbaik menurut Mashable.com. (sumber: Mashable.com/screenshots)
Situs jejaring sosial Facebook akhirnya mulai merilis fitur terbarunya, Timeline, secara bertahap berdasarkan kawasan pengguna.
Timeline, fitur menarik terbaru dari Facebook yang sudah diumumkan dan diperkenalkan sejak sekitar tiga bulan lalu (September), terhitung hari ini, Rabu (7/12) WIB, secara resmi mulai bisa digunakan. Hanya saja, sementara ini belum untuk semua pengguna, karena baru available (tersedia) bagi kawasan Selandia Baru terlebih dulu.
"Kami mengumumkan Timeline pada bulan September (lalu) dan membuatnya bisa digunakan (terutama) oleh para developer yang membuat aplikasi di tempat kami. Sejak itu, lebih dari sejuta orang telah mendaftar ke 'developer beta' untuk bisa mengakses Timeline. Respon balik yang kami terima sejauh ini luar biasa," ungkap project manager Timeline, Samuel W Lessin, dalam update rilisnya di blog Facebook, hari ini.
"Mulai hari ini, kami membuat Timeline tersedia lebih luas, sembari memastikan (soal) kecepatan dan ukuran-ukuran performa lainnya. Kami akan memulai dengan membuatnya available bagi mereka yang ada di Selandia baru, dan menyediakannya secara lebih luas dalam waktu dekat," lanjut Lessin.
Sebagaimana ditulis Mashable.com, usai mengumumkan keberadaan Timeline pada awal September, Facebook sebenarnya sempat menjanjikan akan membuatnya available secara luas pada bulan itu juga. Namun rencana itu gagal. Bahkan, September dan Oktober berlalu, belum juga ada realisasi, yang kemungkinan dikarenakan proses penyempurnaan faktor teknis, sekaligus juga terkait isu privasi [pengguna].
Timeline sendiri, seperti disimpulkan oleh Peter Pachal di Mashable, adalah semacam cara untuk melukiskan seluruh hidup Anda (pengguna Facebook) --bukan hanya di situs jejaring sosial itu tetapi juga dalam konteks kehidupan sebenarnya-- secara grafis. Dasar kemunculan fitur ini adalah bahwa apa yang di-post setiap orang di wall atau profilnya, meski berurutan secara kronologis, pasti akan 'tenggelam' ke bagian bawah dan berpotensi dilupakan (padahal mungkin 'posting'-an itu bernilai penting).
Untuk menjawab itulah makanya ada Timeline. Fitur ini dipromosikan bisa 'membawa kembali' berbagai kejadian (posts) tersebut, yang bisa ditata sedemikian rupa secara grafis, sehingga menjadi semacam kisah perjalanan dari sang pengguna Facebook, bahkan sejak ia (yang bersangkutan) terlahir ke dunia, hingga sekarang.
Sang manajer proyek, Sam Lessin sendiri, sebagaimana dikutip situs Stuff.co.nz, menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada perubahan soal kebijakan informasi pribadi (privacy) terkait kehadiran Timeline. Ia mengatakan bahwa fitur ini (hanya) merupakan cara lain untuk menampilkan informasi (sang pengguna) yang sudah lebih dulu ada di Facebook, dengan "menghilangkan [gaya] wall".
"Tujuan sebenarnya di sini adalah menghadirkannya ke tengah populasi (masyarakat pengguna) yang berada jauh dari pusat data (markas) kami. Kami jelas-jelas serius mengurusi ini (Timeline). (Dan) Kami akan menggunakan pendekatan perlahan-lahan," ujar Lessin.
Lessin pun menambahkan bahwa Selandia Baru sengaja dipilih sebagai kawasan pertama peluncuran fitur Timeline, salah satunya lantaran di negara itu penggunanya berbahasa Inggris, sehingga memudahkan Facebook dalam mencermati komentar balik (feedback). Juga, karena posisinya yang cukup jauh (secara rentang waktu) dari Amerika Serikat (markas Facebook), yang memudahkan dalam memonitor kendala atau isu-isu potensial.
http://www.beritasatu.com
0 komentar: